Peristiwa taruhan online di Indonesia sudah memunculkan banyak pembicaraan, khususnya berkaitan imbas keuangan yang ditemui negara. Data dari Pusat Laporan dan Analitis Transaksi bisnis Keuangan (PPATK) memperlihatkan jika sepanjang 2022-2023 transaksi bisnis taruhan online di Indonesia telah capai Rp 517 triliun, lebih dari 3,tiga juta warga Indonesia terturut dalam kegiatan itu. Judi bola online sudah memberi imbas besar disekitaran warga Indonesia khususnya beberapa hal negatif seperti rugi keuangan pribadi, ketagihan bermain, dan kenaikan kejahatan dan kasus yang bikin rugi sekitar lingkungan mereka. Dengan dilegalkannya permainan judi online di Indonesia, ini bisa memberi faedah untuk ekonomi dan warga.
Taruhan online telah menyebar luas di penjuru dunia dan siapa saja dari penjuru dunia bisa mengaksesnya lewat internet. Karena Indonesia tidak melegalkan permainan judi, masyarakat negara Indonesia mau tak mau terhubung internet untuk taruhan online, yang bermakna mereka memercayakan uangnya di negara yang lain mengurus situs permainan judi yang dipakai. Dengan tingkatnya pengeluaran di negara lain, konsumsi di negara kita akan turun yang bisa bikin rugi ekonomi seiring waktu berjalan.
Dengan legalnya taruhan online, pemerintahan bisa memakai mekanisme perpajakan yang ketat. Beberapa negara seperti Inggris dan Singapura sudah sukses menggabungkan taruhan online ke mekanisme legal mereka, hasilkan penghasilan pajak yang krusial untuk menolong membuat negara. Di Indonesia, bila transaksi bisnis taruhan online capai Rp 517 triliun sepanjang 2 tahun akhir, karena itu bisa dikenai pajak 10-15%. Dari hal itu, penghasilan negara dapat semakin bertambah dengan krusial untuk memberikan dukungan pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lain-lainnya.